Seorang Narapidana Lapas Lembata Meninggal Dunia, Sebelumnya Ia Mengeluah Sakit Perut Dan Dada

Jakarta - Seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dilaporkan meninggal dunia. Adalah Jois Togelang napi asal Toli-Toli ini dinyatakan meninggal dunia pada 04.00 Wita di RSUD Lewoleba, Kamis 18 November 2021.

Kepala Lapas Kelas III Lembata Andreas Wisnu Saputro mengatakan, pada Rabu malam 17 November 2021, pukul 20.38 Wita, Jois tiba-tiba mengeluh sakit perut dan dada, sehingga petugas Rupam (Regu Pengamanan) melarikan dia ke UGD Puskesmas Lewoleba.

"Sejak 16 November 2021 napi itu mengeluh sakit dada, bengkak di kedua tungkai kaki dari hari selasa tanggal 16 November 2021 dan mendapatkan perawatan serta obat dari petugas kesehatan di Lapas Lembata, dan rencana rujukan akan dilakukan pada Kamis 18 November 2021,"ungkap Andreas Wisnu Saputro, Kamis (17/11).

Dari hasil diagnosa dan observasi serta penanganan awal oleh Dokter dan Perawat, katanya, tanda-tanda crucial narapidana itu semakin menurun dan tidak ada perubahan sehingga dirujuk ke RSUD Lewoleba.

Setelah tiba di UGD RSUD Lewoleba, narapidana ditangani secara maksimal oleh Dokter UGD dan pada pukul 04.04 Wita dinyatakan meninggal dunia.

Penyebab kematian napi tersebut sesuai Surat Keterangan Kematian yang RSUD Lewoleba tanggal 18 November 2021 Nomor: 6107/445/RSUD-I/ XI/2021 adalah NSTEMI Killip IV+AKI Spog IV dd ACKD.

Jois Togelang alias Weli Oleng adalah narapidana asal Sulawesi Tenggara yang sudah puluhan tahun tinggal di Lembata. Jois alias Weli ini divonis bersalah karena tega membunuh istrinya sendiri.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada tahun 2020 lalu, tepatnya di Ilekimok, Kecamatan Atadei, Lembata.

Akibat perbuatannya, dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp.50.000.000 sesuai nomor register: B I. 09/ 2021. Perkara/Pasal Pembunuhan/ Pasal 338 KUHP, Pasal 80 ayat (1) UU RI nomor: 17 Tahun 2016.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Dan Mitos Tentang Penguasa Pantai Selatan

Seorang Profesor Yahudi Membela Warga Palestina dan Mengecam Air Mata Buaya Warga Israel

Hujan Lebat Yang Mengguyur Kota Padang Panjang Mengakibatkan 120 Rumah Warga di 2 Kecamatan Terendam Banjir